About Me

Foto saya
Saya berJiLbab,, Sopan,, Cuek,, Baik,,

Minggu, 28 November 2010

^TaRi BALI^


". . . BALI . . . "
Siapa yang tidak pernah mendengar kata itu!!?  Pulau  yang terkenal akan keindahan pantai-pantainya serta di penuhi oleh warga asing yang datang untuk berwisata. Selain pantai, Bali juga memiliki keunikan lainya, yaitu Tarianya.

Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia, dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan, dan Pulau Serangan.

Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar, yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan Parawisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.

Seni tari Bali pada umumnya dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok; yaitu wali atau seni tari pertunjukan sakral, bebali atau seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga untuk pengunjung, dan balih-balihan atau seni tari untuk hiburan pengunjung.

Pakar seni tari Bali I Made Bandem, pada awal tahun 1980-an pernah menggolongkan tari-tarian Bali tersebut; antara lain yang tergolong ke dalam wali misalnya Berutuk, Sang Hyang Dedari, Rejang dan Baris Gede, bebali antara lain ialah Gambuh, Topeng Pajegan, dan Wayang Wong, sedangkan balih-balihan antara lain ialah Legong, Parwa, Arja, Prembon dan Joged, serta berbagai koreografi tari modern lainnya.
Salah satu tarian yang sangat populer bagi para wisatawan ialah Tari Kecak. Sekitar tahun 1930-an, Wayang Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari ini berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak mempopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.

 Tulisan ini diambil dari beberapa sumber.

Minggu, 07 November 2010

Organisasi Pemuda

Organisasi Pemuda'

Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan “organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.” Dengan demikian Organisasi begitu penting bagi para pemuda dan pemudi Indonesia karena dengan keikut sertaanya di dalam suatu organisasi kita dapat berpendapat dan bersatu untuk mencapai kepentingan yang sama serta melatih jiwa kepemimpinan kita.
Pemuda dan pemudi merupakan tokoh yang bertanggungjawab penuh dalam memperjuangkan bangsa Indonesia hingga di masa yang akan datang. Sehingga perlu adanya sosialisasi dengan sesama para pemuda agar dapat mempersatukan kepentingan dan tujuan yang sama dalam pembangunan bangsa. Maka sejak dini, anak-anak Indonesia di tuntut untuk menimba ilmu di bangku sekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi yaitu mulai mereka menjadi seorang siswa biasa hingga menjadi seorang mahasiswa. Para pemuda akan di didik untuk bersosialisai dan berinteraksi dalam suatu organisasi pada jenjang SMP, SMA/SMK, dan Perkuliahan.

Organisasi untuk Sekolah Menengah Pertama dan Menengah Atas disebut dengan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) yaitu organisasi yang diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah. Pengalaman pertama saya menjadi anggota OSIS di SMP sungguh mengesankan dan sangat membantu saya dalam kegiatan di sekolah. Dimana pertama kali saya menjadi anggota OSIS ketika duduk dibangku SMP. Pada awalnya saya dipilih menjadi seorang anggota atau dikenal sebagi seksi dalam organisasi OSIS, kemudian setelah berjalan satu tahun saya mendapatkan kepercayaan dari para guru dan teman-teman untuk menjabat sebagai Ketua OSIS. Hal ini memberikan saya kesempatan lagi untuk aktif menjadi anggota OSIS di SMA dimana, saya menjabat sebagai sekretaris OSIS.

Pengalaman selama berorganisasi, saya merasakan perbedaan yang cukup mencolok dalam masalah bersosialisasi dan cara kerja OSIS. Perbedaan ini juga tidak lepas dari peranan Bapak dan Ibu Guru, pendidikan di sekolah serta respon dari para siswa. Saat di SMP, OSIS yang saya jalani berjalan dengan baik dan mampu membuat bangga Bapak dan Ibu guru, walaupun sering terjadi perbedaan pendapat. Sosialisasi antara teman-teman di SMP terkadang timbul rasa perselisihan dan kecemburuan. Siswa yang lebih popular diatara teman-temannya selalu dipercaya dan teman-temanya akan lebih berpihak pada siswa tersebut, hal ini saya alami sendiri ketika saya menjabat sebagai Ketua OSIS. Lalu siswa yang tidak popular biasanya dia tidak akan terlalu diperdulika dan terkadang siswa tersebut dianggap tidak ada. Semua kejadian ini membuat saya untuk bersikap professional dimana saya menganggap mereka semua sama, walaupun mereka mendukung penuh saya untuk menjadi Ketua OSIS, jika kerja mereka dalam organisasi tidak baik maka mereka patut saya berikan teguran dan sanksi. Tindakan ini cukup saya anggap adil sehingga perselisihan diantara mereka dapat dikendalikan.

OSIS sering kali melaksanakan rapat untuk membahas tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan. Rapat ini sebenarnya bertujuan untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan dan kerjasama diantara para anggota OSIS namun, nyatanya setiap diadakan rapat , banyak anggota yang tidak hadir. Hal ini membuat saya berfikir, banyak siswa yang berminat untuk menjadi anggota namun kesempatan ini hanyan digunakan untuk ketenaran semata.

Pengalaman demi pengalaman yang saya rasakan selama beorganisasi membuat saya perihatin karena dengan adanya perselisiha dan kecemburuan diantara para pemuda membuat rasa kekeluargaan dan semangat kerjasama yang seharusnya diterapkan lama kelamaan akan sirna dan usaha untuk memperjuangkan bangsa ini akan sia-sia diakibatkan hilangnya rasa kesatuan diantara pemuda dan pemudi di Indonesia.

Maka saya berharap semoga kita para penerus bangsa dapat mencari solusi terbaik untuk kemajuaan Bangsa Indonesia dan marilah kita teruskan perjuangan para pemuda Indonesia yang telah berjuang penuh untuk memerdekakan Bangsa Indonesia dengan darah dan keringat mereka. Kini saatnya untuk mengingat kembali isi dari Sumpah Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928.


Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

HIDUP BANGSAKU , HIDUP INDONESIAKU. . .


MERDEKA…. MERDEKA… !!!