About Me

Foto saya
Saya berJiLbab,, Sopan,, Cuek,, Baik,,

Senin, 31 Desember 2012

Pemahaman Abstrak, Kutipan dan Daftar Pustaka

Banyak sekali dari kita yang sering mengalami kesulitan dalam penyusunan suatu karya tulis baik berupa penulisan karya ilmiah maupun skripsi bagi para mahasiswa. Hal yang paling mendasar adalah dalam penulisan sebuah abstrak namun ada beberapa hal juga seperti membuat kutipan dari tulisan orang lain dan juga dalam pembuatan daftar pustaka. Maka dalam artikel ini saya akan mencoba memberikan penjelasan mengenai ketiga masalah tersebut.
Mari teman - teman kita Langsung saJa ya....  ^_^ 

Kita mulai dari "Abstrak" . . .
Abstrak merupakan uraian ringkas, cermat dan menyeluruh dari isi suatu karangan ilmiah. Maka untuk mendapatkan abstrak yang baik dan benar, kita harus memenuhi syarat - syarat berikut ini :

  1. Merupakan uraian ringkas, cermat dan menyeluruh sehingga mencerminkan keseluruhan isi judul. Abstrak dapat berdiri sendiri sebagai satu kesatuan yang utuh sehingga dapat dimuat dalam satu majalah yang khusus membuat abstrak.
  2. Tanpa adanya komentar dari pembuatnya di luar dari apa yang dikemukakan dalam karangan ilmiah.
  3. Dapat dikerjakan oleh orang lain, tetapi sebaiknya dibuat sendiri oleh penulis agar penulis lebih mudah memahami apa yang disajikan dalam karangan ilmiah tersebut.
  4. Abstrak terdapat di awal atau permulaan karangan ilmiah sehingga pembaca dapat mengetahui informasi yang disajikan dengan lebih mudah.
  5. Isi dari suatu abstrak sebaiknya jangan melebihi 250 kata atau sekitar 25 baris jika setiap baris terdiri atas 10 kata.
  6. Dalam abstrak tidak ada pergantian paragraf (tanpa adanya alinea baru).
  7. Huruf yang digunakan sebaiknya berbeda besarnya dengan huruf isi dari karangan ilmiah yang kita buat.
  8. Hindari pemakaian kalimat aktif dan lebih baik menggunakan kalimat pasif.
  9. Kepustakaan, singkatan, ilustrasi, grafik dan tabel tidak boleh di cantumkan dalam abstrak.
  10.  Di bawah abstrak sebaiknya dicantumkan kata-kata kunci (key words) sebanyak 3 hingga 10 kata yang kira-kira dapat dipakai untuk mengindeks karangan ilmiah kita dalam suatu deretan karangan ilmiah sejenis. Kata kunci (key words) adalah kata-kata yang penting dan paling menonjol dalam karangan ilmiah itu.
Jenis - Jenis Abstrak 
  1. Abstrak Indikatif (Abstrak Deskriptif)   : merupakan suatu abstrak yang tidak dapat berfungsi sebagai pengganti suatu karangan ilmiah secara lengkap dan utuh. Hal ini disebabkan terlalu banyak data dalam laporan sehingga tidak dapat diringkas menjadi 250 kata. 
  2. Abstrak Informatif     :  merupakan abstrak yang berisi informasi secara lengkap atau utuh sehingga pembaca tidak perlu membaca secara keseluruhan isi dari karangan ilmiah tersebut. Jenis abstrak ini biasanya sering digunakan dalam pembuatan skripsi oleh para mahasiswa.

Kita lanjutkan dengan "Kutipan" . . .
Kutipan adalah salinan kalimat, paragraf, atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal, baik yang melalui media cetak maupun elektronik. Kutipan juga ditulis untuk menegaskan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran menggunakan sumber penulis.

Pada artikel ini saya akan membahas mengenai kutipan yang disertai dengan catatan kaki dan kutipan tanpa catatan kaki. Kita ketahui pada pembuatan skripsi, thesis, disertasi, dan penulisan ilmiah pasti terdiri dari lebih 10 halaman. Maka kita sebaiknya menggunakan catatan kaki agar dapat menjelaskan kita telah mengutip kalimat tersebut.

Jenis Kutipan yang disertai Catatan Kaki
  1. Kutipan Langsung : Kutipan yang menyalin dengan sama persis dengan sumbernya tanpa ada perubahan.
  2. Kutipan Tidak Langsung : Kutipan yang menyadur, mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri. Cara menyadur ada dua macam yaitu  dengan cara meringkas dan cara ikhtisar.
Jenis Kutipan yang Tanpa disertai Catatan Kaki
Artikel dan makalah pendek yang tidak menggunakan catatan kaki dapat menggunakan data pustaka dalam teks. Data pustaka dalam teks digunakan dalam menuliskan karangan pendek, misalnya surat kabar. Data pustaka dapat diletakkan pada awal kutipan dan dapat pula pada akhir kutipan. Data pustaka yang dituliskan : pencipta ide, penulis buku, nama buku, tahun, dan halaman.


Kita lanjutkan dan sekaligus menjadi pembahasan yang terakhir adalah "Daftar Pustaka" . . .
Daftar Pustaka (Bibliografi) adalah daftar segala sumber bahan karangan yang telah digunakan dalam karangan ilmiah.

Fungsi Daftar Pustaka :
  1. untuk memberikan informasi, bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasil pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain.
  2. untuk memberikan informasi selengkapnya tentang sumber kutipan sehingga dapat dicek jika perlu.
  3. apabila pembaca ingin lebih mendalami pernyataan yang dikutipkan, dapat membaca sendiri buku/majalah yang menjadi sumber kutipan untuk penelusuran kepustakaan tersebut.
Pedoman dalam memilih dan menentukan sumber informasi yang akan dipakai serta dicantumkan dalam daftar pustaka adalah :
  1. Sumber bacaan harus mempunyai mutu yang baik dan sesuai dengan masalah yang dihadapi.
  2. Seringkali bahan bacaan yang diperoleh dan berhasil dikumpulkan mengemukakan pemikiran/pendapat/kesimpulan yang sama. Dalam hal ini pilih yang benar-benar baik..
  3. Usahakan selalu menggunakan bahan bacaan yang mutakhir.
Unsur - Unsur dalam Pembuatan Daftar Pustaka
Daftar pustaka yang lengkap dan baik harus mengandung tiga unsur utama yaitu : penulis, judul, dan fakta - fakta penerbitan.

Penulis
Penulis terdiri dari penulis pendamping, editor, badan/lembaga resmi.

Nama penulis terdiri dari 3 bagian, yaitu :
- Nama Sendiri 
- Nama Tengah
- Nama Keluarga

Judul
Judul mencakup judul beserta anak judul jika ada.

Fakta - Fakta Penerbitan
Fakta-fakta penerbitan mencakup: tempat dimana buku tersebut diterbitkan, nama penerbit, dan tahun penerbitan. Tempat penerbitan (kota) ditulis hanya satu kota tempat buku tersebut diterbitkan.

3 (Tiga) Cara dalam Penulisan Daftar Pustaka
  1. Cara Nama dan Tahun 
  2. Cara (Sistem) Kombinasi Abjad dan Nomor
  3. Sistem Nomor
Macam - Macam Daftar Pustaka
  1. Buku Dasar : yaitu buku yang digunakan sebagai dasar pembahasan yang menyangkut sistematika, pendekatan, maupun pembahasan.
  2. Buku Khusus : yaitu buku yang kita gunakan sebagai rujukan atau pelengkap buku dasar.
  3. Buku Pelengkap : yaitu buku - buku yang kita gunakan sebagai pelengkap pembahasan.
Nah,,, dari penjelasan abstrak, kutipan dan daftar pustaka di atas semoga membantu pemahaman pembaca ya... sekarang saya akan mencoba menerapkan penggunaan dari ketiga penjelasan tersebut. Tolong di siMakk ya... ^_^

Contoh Abstrak Indikatif :

AIDS DALAM PROFEKSI DOKTER GIGI

Dalam karangan ilmiah ini akan diketengahkan hal - hal mengenai ciri-ciri virus AIDS, cara penularan, cara pencegahan, prevalensi dan distribusi virus dalam profesi dokter gigi. Dengan informasi baru ini diharapkan, para dokter gigi akan dapat memahami resiko tertular, menulari atau pun sebagai sumber penyebaran virus tersebut.

Contoh Abstrak Informatif :

Infeksi cacing usus masih umum dijumpai di Indonesia

Untuk mengetahui prevalensi penyakit tersebut dan pengaruhnya terhadap kesehatan, dilakukan pemeriksaan tinja dan hemoglobin (Hb) 131 orang karyawan suatu industri dan 83 orang karyawan suatu bank di Medan. Pemeriksaan tinja dilakukan dengan metoda Kato, pengukuran Hb dengan cara Sahli. Prevalensi Ascaris lumbricoides, cacing tambang, dan Trichuris trichiura lebih tinggi di kalangan karyawan industri daripada karyawan bank, berurut masing-masing 46%, 20%, dan 65% dibandingkan 31%, 2% dan 40%. Perbedaan itu secara statistik bermakna (P+ 40,05, < 0,01, dan < 0,001). Tetapi prevalensi infeksi campuran Ascaris dan Trichiuris pada kedua golongan sama-sama tinggi, berturut-turut 25% dan 20% serta tidak berbeda secara bermakna (P < 0,05). Kadar Hb rata-rata karyawan yang terinfeksi cacing tambang (+cacing lain) maupun Trichiuris(cacing tambang) tidak berbeda secara bermakna dengan karyawan yang tidak terinfeksi cacing, masing-masing secara berurut 13.5%, 13.7%, dan 13.8% (P > 0,05).


Contoh Kutipan :



Contoh Daftar Pustaka :
  1. Pauling (1979) melaporkan manfaat menfaat vit. C dosis tinggi atau Vitamin C dosis tinggi dilaporkan bermanfaat menghambat pertumbuhan sel tumor (Pauling, 1979)
  2. Stones, H.H. 1962. Oral and Dental Diseases. Ed. ke-4. Livingstone. Edinburgh. Hlm. 47-52.
  3. Guyton, A.C. 1976. Buku Teks Fisiologi kedokteran. Penerjemah: Adji D. dan P. Lukmanto. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. Hal. 101-120.

Alhmdulilaah,,, artikel yang saya buat telah selesai, tapi dilihat - lihat panjang juga yaa... :)) tidak terasa mengerjakannya selama 3 hari. hehehee....
Saya berharap artikel ini dapat membantu teman - teman pembaca agar lebih baik dan memahami lagi tentang penggunaan kutipan, abstrak dan juga daftar pustaka... "Selamat Membacaa dan Sampai Jumpaa di artikel seLanjutnya..." Terima Kasih. . . . ^_^



Sumber Artikel :
  1. Widjono, Hs (2007). Bahasa Indonesia. Ed. Revisi ke-2. Jakarta: Penerbit PT Grasindo.
  2. Haryanto, A.G., Ruslijanto, Harttono, & Mulyono, Datu (2000). Metode Penuisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
  3. Kompas, 22 Desember 2012. "Banjir di Kelurahan Makasar". Halaman 7.
  4. Kamdhi, JS., (2002). Terampil Berwicara. Untuk SLTA Kelas 2. Jakarta: Penerbit Grasindo.

Selasa, 30 Oktober 2012

Fungsi dan Contoh dari Penggunan Tanda Baca

Kita sering kali masih mengalami kesalahan dalam penggunaan tanda baca. Kesalahan ini bisa terjadi pada sebuah kalimat yang sederhana dan pada sebuah kalimat dalam bentuk paragraf. Tanda baca sendiri adalah suatu simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. (sumber: Wikipedia).  
Pada tulisan ini saya akan membahas mengenai fungsi dan contoh dari penggunaan tanda baca karena sebagai pemenuhan tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia 1 dan akibat masih banyaknya teman - teman yang masih salah dan mengalami kesulitan dalam penggunaan tanda baca yang benar.
Maka langsung saja kita simak bagaimana penggunaan tanda baca yang baik dan benar di bawah ini : 
1.    Tanda Baca Titik (.)  => Tanda titik ini digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita, keperluan singkat suatu gelar, dan pada angka yang menunjukan jam atau mata uang. Contoh :  
  • Tanda titik pada akhir kalimat : Internet berfungsi sebagai sumber informasi bagi setiap orang.
  • Tanda titik pada akhir singkatan, gelar, jabatan dan jabatanIr. Priyo Pribadi 
  • Tanda titik pada singkatan nama orang Imelda Martina.T 
  • Tanda titik pada singkatan kata yang umumnya diambil 3 huruf Tgl. 12 Maret 2011 
  • Tanda titik pada pemisahan suatu bilangan dan waktu : *Jumlah penduduk di pulau Jawa adalah 126.137 jiwa.   *Sekarang menunjukan pukul 09.00 WIB. 
2.      Tanda Baca Koma (,) => Tanda koma ini digunakan untuk memisahkan anak kalimat atau untuk suatu singkatan, gelar dan angka-angka.  Contoh :
  • Tanda koma pada suatu perincian : Pada saat belajar di sekolah kita membutuhkan buku tulis, pensil, pulpen, penggaris, dan penghapus. 
  • Tanda koma pada pemisahan kalimat setara yang satu dengan yang lainnya (di dahului oleh kata ; seperti, namun, tetapi, dan melainkan). : Ketika makan daging kita membutuhkan piring dan sendok serta garpu tetapi, kita dapat juga menggunakan pisau makan untuk memotong daging. 
  • Tanda koma digunakan di belakang kata-kata (oh, ya, wah, aduh,) yang terdapat di depan kalimat : Wah, indah sekali pemandangan di gunung ini. 
  • Tanda koma pada kalimat ungkapan penghubung : Meskipun begitu, aku tetap mempercayai dia. 
  • Tanda koma pada bagian nama yang dibalik susunanya dalam daftar pustaka : Riky Martin menjadi Martin, Riky 
3.      Tanda Kurung (...) => Tanda kurung ini berfungsi untuk menjelaskan suatu istilah yang belum banyak diketahui oleh banyak orang. Contoh : 
  • Tanda Kurung pada keterangan atau penjelas : Pengamatan adalah suatu proses dengan konsumen (manusia) menyadari dan menginterprestasikan aspek lingkungannya. 
  • Tanda Kurung pada keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan : Jumlah pertumbuhan penduduk di pulau Jawa dari Desember 2000 sampai Januari 2001 (lihat pada Tabel 3.1) menunjukan adanya peningkatan yang signifikan. 
  • Tanda Kurung mengapit huruf atau angka yang merincikan suatu urutan keterangan : Pada filum frotozoa terbagi menjadi kelas (a) cikata, (b) rhizopoda, (c) sporozoa, (d) flogellato. 
4.      Tanda Petik Ganda (“...”) => Tanda petik ganda ini berfungsi untuk menandai kalimat langsung atau percakapan dalam suatu naskah drama. Contoh : 
  • Tanda Petik Ganda pada suatu naskah, pembicaraan atau bahasa tertulis lainnya : Pada pasal 34 UUD 1945 berbunyi, “Fakir miskin dan anak – anak yang terlantar dipelihara oleh Negara. 
  • Tanda Petik Ganda pada suatu judul syair, karangan, atau bab buku yang terdapat dalam kalimat : Buku Karangan Raden Ajeng Kartini berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”. 
  • Tanda Petik Ganda pada istilah ilmiah yang kurang dikenal atau memiliki kalimat khusus : Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “ralat” saja.
5.      Tanda Petik Tunggal (‘…’) => Tanda petik tunggal sama halnya dengan petik ganda berfungsi untuk menandai kalimat langsung atau percakapan. Contoh : 
  • Tanda Petik Tunggal pada petikan yang tersusun dengan tanda petik lain : “Dia berkata padaku ‘buanglah sampah pada tempatnya’, sehingga membuat aku menjadi malu.” Ujar Nicko. 
  • Tanda Petik Tunggal pada suatu makna, terjemahan, atau penjelasan kata asing :  Belajar mata kuliah itu dapat memberikan kita feed-back ‘umpan balik’ yang baik.
6.      Tanda Apostrof (‘) => Tanda apostrof ini dugunakan untuk penghilangan kata atau bagian angka dan tahun. Contoh : 

  • Tanda Apostrof penghilangan pada huruf dan angka : Imelda hari ini bertugas sebagai pembaca pembukaan UUD’45.
7.      Tanda Seru (!) => Tanda seru ini digunakan untuk menegaskan, dan menunjukan bahwa kalimat tersebut harus diperhatikan. Contoh: 
  •   Tanda Seru pada kalimat penegasan : Buanglah samapah itu pada tempatnya!
8.      Tanda Tanya (?) => Tanda Tanya ini digunakan untuk melengkapi kalimat tanya. Contoh: 
  •  Tanda Tanya pada kalimat tanya : Siapakah penemu lampu pertama kali ?
9.      Tanda Titik Dua (:) => Tanda titik dua ini digunakan pada suatu pernyataan, percakapan dan pada halaman atau nomor. Contoh: 
  • Tanda Titik Dua pada akhir pernyataan : Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma memiliki empat jurusan : Sistem Informasi, Sistem Komputer, Manajemen Informatika dan Teknik Komputer. 
  • Tanda Titik Dua pada dialog drama : Imelda : “Apa yang sedang kamu lakukan rik?”  Riky : “Aku sedang membuat aplikasi dari java nie..” 
  • Tanda Titik Dua pada suatu halaman atau nomor : QS. An-Nisa : 29
10.    Tanda Garis Miring (/) => Tanda garis miring ini digunakan dalam penanda dalam surat dan sebagai arti dari kata atau. Contoh: 
  • Tanda Garis Miring pada nomor surat :  Nomor : 05/IV/2012 
  • Tanda Garis Miring pada pengganti kata : Modem Smart ini memiliki kecepatan hingga 7,2 Mb/s.




Jumat, 26 Oktober 2012

Cara Penulisan Blog yang Baik

Wahhhhh,,,,,
 Siapaa sihh yang tidak ingin memiliki blog yang baik dan menarik serta banyak pengunjung yang melihat blog kita....???

 yaayaa,, salah satunya adalah Saya . . . .
Makaaa,, marii kita mulaii sajaaa yuUkk untuk mengetahui caranya .... ! ^_^
Pada perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini, masyarakat tak luput dari penggunaan Internet setiap harinya bisa mencapai 24 jam dalam sehari. Penggunaan jaringan Internet ini memiliki bermacam - macam fungsi diantaranya sebagai sumber informasi, sumber untuk mendapatkan uang, menuangkan inspirasi berupa tulisan dan masih banyak lagi yang lainnya.  
Pada tulisan ini saya akan membahas mengenai cara penulisan blog yang baik, tema ini saya pilih karena sebagai tugas dari Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia 1 dan juga akibat dari masih banyaknya blog - blog yang kurang baik dalam penulisan atau pun dalam hal tampilan. 
Blog sendiri merupakan singkatan dari web blog yaitu aplikasi web yang menyerupai tulisan - tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum (sumber: wikipedia). Blog ini bermanfaat untuk menuangkan inspirasi seseorang sehingga hasil tulisannya dapat memberikan informasi kepada orang lain, serta bagi si pembaca dapat pula mengomentari isi tulisan dari blog tersebut. 

Maka menurut pendapat saya berikut ini adalah 7 (tujuh) Hal Utama yang harus di perhatikan dalam Penulisan Blog yang Baik dan Benar :

  1. Wawasan yang Luas = Memiliki wawasan yang luas membuat kita lebih mudah dan tidak kesulitan dalam membuat suatu kata atau pun kalimat.
  2. Banyak Membaca = Membaca adalah modal utama bagi seseorang yang ingin dan hobi dalam membuat karya tulis.
  3. Sering Menulis = Seseorang akan mudah dalam membuat suatu tulisan baik tulisan yang bersifat khusus atau umum sehingga kebiasaan ini akan membantu kita dalam penulisan suatu blog yang menarik atau pun tugas - tugas dalam pembuatan karya ilmiah, makalah dan lain sebagainya.
  4. Penggunaan Tata Penulisan Bahasa yang Baik dan Benar = Tata bahasa dalam penulisan tentunya sangat penting dalam penulisan suatu blog atau pun tulisan - tulisan lainnya agar mudah di pahami oleh pembaca. Sejak kita menginjak bangku pendidikan tentu kita telah di ajarkan bagaimana tata penulisan bahasa yang benar seperti penggunaan kata dasar, kata turunan, imbuhan, kata ulang dan kata ganti serta lain sebagainya.
  5. Pemilihan Kata yang Sopan =  Penggunaan kata yang sopan juga merupakan hal utama yang akan menarik minat para pembaca untuk berkunjung dan membaca tulisan dari blog kita.
  6. Penggunaan Kata/Kalimat yang Umum = Penggunaan kata/kalimat yang umum ini adalah pemilihan kata yang tidak bertele - tele atau tidak terlalu baku, gunakan kata atau kalimat yang umum dan sering di dengar oleh masyarakat umumnya. Hal ini dikarenakan lebih banyak pembaca yang menyukai kata/kalimat yang sederhana agar mereka dengan mudah langsung memahami isi dari tulisan yang dibacanya. 
  7. Bentuk Tulisan yang Menarik = Pemilihan bentuk tulisan yang ada dalam pengaturan desain pada blog juga dapat membuat pembaca tertarik untuk mengunjungi blog kita dan dapat pula ditambah dengan menyisipkan gambar.

Sumber :

Selasa, 26 Juni 2012

Pengaruh Teknologi Terhadap Budaya Organisasi

Budaya Organisasi merupakan pondasi bagi suatu organisasi, sama halnya dengan suatu bangunan yang bagus dan indah, dia tidak akan bertahan apabila pondasi yang dibangun tidak kuat dan kokoh. Sehingga suatu organisasi juga akan mengalami hal yang sama apabila pondasi yang dibangun tidak baik dan kuat. Suatu organisasi yang baik tentu dapat mengarahkan dan memotivasi rekan - rekan yang berada di dalam suatu organisasi itu, terutama bagi seorang pemimpin organisasi harus bisa menanamkan pemahaman dan persepsi tentang budaya kepada anggotanya.


Pengertian Budaya Organisasi
Budaya tentunya tidak akan terlepas dari pengaruh dari suatu organisasi dan begitu pula sebaliknya. Budaya adalah suatu pola dari keseluruhan keyakinan dan harapan yang dipegang teguh secara bersama oleh semua anggota organisasi dalam pelaksanaan pekerjaan yang ada di dalam organisasi tersebut. Sedangkan organisasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari sebuah kelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis dalam pembagian kerja, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara struktural dan sistematis.
Pada pemahaman diatas terlihat hubungan diantara keduanya, maka tentunya secara pemahaman teori pengertian budaya organisasi sangat beragam dan dapat pula dilihat dari sudut pandang yang luas. Berikut ini adalah beberapa pengertian "Budaya Organisasi" menurut para ahli :

  1. Umar Nimran : Budaya organisasi sebagai suatu sistem makna yang dimiliki bersama oleh suatu organisasi yang membedakannya dengan organisasi lain.
  2. Moorhead dan Griffin (1992) : Budaya organisasi diartikan sebagai seperangkat nilai yang diterima selalu benar, yang membantu seseorang dalam berorganisasi untuk memahami tindakan - tindakan mana yang dapat diterima dan tindakan mana yang tidak dapat diterima dan nilai - nilai tersebut dikomunikasikan melalui cerita dan cara - cara simbolis lainnya.
  3. Piti Sithi - Amnuai (1989) : Dalam bukunya " How to built a corporate culture" mengartikan budaya organisasi sebagai seperangkat asumsi dan keyakinan dasar yang diterima anggota dari sebuah organisasi yang dikembangkan melalui proses belajar dari masalah penyesuaian dari luar dan integrasi  dari dalam.
  4. Amnuai (1989) : Budaya organisasi sebagai pola asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota sebuah organisasi dari hasil proses belajar adaptasi terhadap permasalahan eksternal dan integrasi permasalahan internal.
  5. Prof. Dr. Benett Silalahi : Budaya organisasi adalah kebiasaan kerja seluruh manajemen dan karyawan suatu perusahaan yang telah diterima sebagai standar perilaku kerja, serta membuat mereka terikat secara emosional kepada perusahaan.
  6. Alvesson : Budaya organisasi adalah keseluruhan kepercayaan, perasaan, perilaku, dan simbol yang mengkarakteristikkan suatu organisasi. Lebih spesifiknya, budaya organisasi didefinisikan sebagai berbagai filsafat, ideologi, kepercayaan, perasaan, asumsi, harapan, sikap, norma dan nilai.
  7. Robbins : Budaya organisasi adalah sebuah sistem dari arti yang terbagikan dalam anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi yang lain. Dalam analisis yang lebih dekat, arti yang terbagikan itu adalah seperangkat karakteristik kunci yang bernilai bagi organisasi.
Setelah kita memahami pengertian budaya organisasi, saya akan pula menyebutkan beberapa fungsi budaya organisasi menurut Robbins (1996:249) yaitu;
  1. Budaya menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
  2. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota - anggota organisasi.
  3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas dari pada kepentingan diri individual seseorang.
  4. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar - standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
  5. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.

Pada penjelasan diatas tentu kita sudah dapat memahami pengertian dari budaya dan organisasi serta pengertian penggabungan dari kata budaya organisasi itu sendiri. Budaya yang berkembang saat ini sangat berpengaruh terhadap kreativitas yang diciptakan oleh seseorang, salah satunya pengaruh yang paling terkenal dan yang tidak dapat dipisahkan dari seorang individu adalah teknologi. Manusia yang diciptakan dengan akal dan pikiran dapat mengembangkan kreativitas didalam dirinya untuk membuat suatu alat teknologi. Dengan muncul dan pengaruh ini maka pada setiap individu dan dalam suatu team pasti membutuhkan kinerja dari alat - alat teknologi.

Pengertian Teknologi terhadap Kreativitas Individu dan Team
Definisi "Teknologi" adalah fenomena budaya dan kemanusiaan yang akan terus berlangsung selama kehidupan masih berjalan. Dari pengertian ini, maka teknologi masuk ke dalam kehidupan manusia dari segala arah dan dalam setiap denyut perjalanan sejarah kemanusiaan dan menunjukkan akan keadaan manusia yang sangat membutuhkan kemajuan dari alat - alat teknologi tersebut dalam membatu segala aktivitas kehidupan. Teknologi telah menolong manusia dalam melakukan berbagai tugasnya dengan lebih cepat dan mudah. Teknologi yang di ciptakan oleh manusia ini terus mengalami pembaruan dan semakin canggih sesuai dengan perkembangan zaman.



Pengembangan ini di lakukan oleh seorang individu atau pun pada sebuah team atau kelompok organisasi. Pada seorang individu contohnya dia dapat mengembangkan suatu web, aplikasi jejaring sosial, dan lain - lain. Begitu pula pada sebuah team kerja, mereka dapat menciptakan dan mengembangkan aplikasi dalam bentuk - bentuk yang lebih canggih. Pada pengaruhnya seseorang dalam hidupnya, kini tidak dapat terpisahkan dari alat teknologi Handphone atau telepon genggam dan saat ini juga telah berkembang alat komunikasi yang lebih canggih lagi yaitu iPad, dengan desain dan penampilan yang unik didukung pula dengan kinerja yang lebih baik dari sebuah Handphone serta dengan kisaran harga dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Sedangkan pada sebuah team kerja, mereka membutuhkan lebih banyak alat teknologi yang lebih canggih seperti; komputer, laptop, alat cetak data, GPS, dan lain sebagainya. Sehingga dari segi pandang inilah terlihat bahwa teknologi sudah menjadi bagian dari hidup manusia pada saat ini.




Sumber :
  1. Abdullah, Burhanuddin. 2006. Menanti Kemakmuran Negeri Kumpulan Esai tentang Pembangunan Sosial Ekonomi Indonesia, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
  2. Antonius Atosokhi Gea Antonina Panca Yuni Wulandari. 2006. Charater Building IV Relasi dengan Dunia Cetakan kedua. Jakarta : PT Gramedia
  3. http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2206286-pengertian-budaya/ (diakses tanggal 24 juni 2012)
  4. http://www.anneahira.com/pengertian-organisasi.htm (diakses tanggal 24 juni 2012)
  5. http://zafnatpaneyah.blogspot.com/2010/09/pengertian-organisasi-budaya-organisasi.html
  6. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/teori-budaya-organisasi.html (diakses tanggal 26 juni 2012)
  7. http://4.bp.blogspot.com/zRSsGAtPXq0/T7m7J_GU0nI/AAAAAAAABBU/5KzQPe4whs4/s1600/technology.jpg (diakses tanggal 26 juni 2012)
  8. http://taniania55.files.wordpress.com/2011/09/istock_000005758296large.jpg (diakses tanggal 26 juni 2012)

Rabu, 30 Mei 2012

Kelompok dalam Organisasi

  Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia tidak dapat hidup sendiri. Hal ini menyatakan bahwa manusia selalu membutuhkan orang lain, baik dalam melakukan suatu pekerjaan atau untuk berkomunikasi.  

Organisasi 
Organisasi dapat diartikan sebagai sebuah wadah atau tempat berkumpulnya orang - orang untuk melakukan berbagai kegiatan. Tentu saja kegiatan tersebut mempunyai tujuannya. Tujuan sebuah organisasi sebenarnya telah ditentukan oleh para anggotanya. (PKN Pendidikan Kewarganegaraan, hal - 68).

Kelompok
A. Pengertian Kelompok
Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama, menyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi. (Cartwright&Zander, 1968; Lewin, 1948).

B. Pengertian Kelompok Sosial
Pada umumnya, manusia dilahirkan seorang diri ke dunia, akan tetapi itu tidak berarti manusia secara alami merupakan makhluk individu semata. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang memiliki naluri untuk hidup bersama dengan manusia - manusia lain (gregariousness). Ia juga memiliki hasrat untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya. (Sosiologi, jilid 2, hal - 137). 
Pengertian yang menyatakan manusia tidak dapat hidup sendiri ini, membuat manusia disebut makhluk sosial yang hidup dalam kelompok. Adapun beberapa pengertian kelompok sosial yaitu;

  • Menurut Paul B. Horton : berpendapat bahwa kelompok berarti setiap kumpulan manusia fisik (misaslnya, sekelompok orang yang sedang menunggu bus kota).
  • Menurut Roland L. Warren : berpendapat bahwa satu kelompok sosial meliputi sejumlah manusia yang berinteraksi dan memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya secara keseluruhan.
  • Menurut Mayor Polak : berpendapat bahwa kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.
  • Menurut Wila Huky : berpendapat bahwa kelompok merupakan suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling berinteraksi atau aling berkomunikasi.

Tujuan Membentuk Kelompok
Mensinergikan kekuatan guna mencapai tujuan dengan pelaksanaan pembagian tugas dan fungsi dalam suatu organisasi.

Alasan Bergabung dalam Kelompok 
  • Adanya Rasa Aman
  • Memiliki Status
  • Penghargaan Diri
  • Persahabatan
  • Pengaruh
  • Kinerja Unggul

Peran Individu dalam Kelompok
Pada suatu kelompok terdapat anggota di dalamnya, hal ini yang menyatakan bahwa anggota tersebut memiliki peran yang berbeda - beda. Peran yang mereka jalankan ini untuk memenuhi kebutuhan individualnya. Namun peran individu tersebut dapat mengganggu aktifitas kelompok dalam mencapai tujuannya, sehingga perlu adanya pelatihan dalam dinamika kelompok. 

Peran individu ini tidak terlalu ditekankan tetapi diatur oleh ketua dan yang lain dilatih dalam dinamika kelompok. Hal ini merupakan pengekspresian ketidaksukaan akan nilai atau perasaan anggota lain; mengekspresikan pandangan negatif dan isu yang timbul kembali; memfokuskan perhatian positif pada seseorang dengan menggunakan latar belakang kelompok sebagai forum ekspresi personal, membiarkan sinisme yang diperlihatkan dan tidak terkait dan menutup prasangka personal atau bias dalam berbicara pada orang lain.

Jenis - Jenis Kelompok
  1. Kelompok Formal : Kelompok ini sengaja dibentuk untuk melaksanakan tugas dan fungsi organisasi dan kewenangan masing - masing.
  2. Kelompok Informal / Tidak Formal :  Kelompok yang terbentuk begitu saja berdasarkan pertemanan, kepentingan, minat.
  3. Kelompok Disfungsional : Kelompok yang berdiri atas sejumlah individu yang melaksanakan tugas dan fungsi masing - masing.
  4. Kelompok Fungsional : Kelompok yang terdiri atas orang - orang yang mempunyai hubungan tertentu dan satu sama lain saling bergantung.
  5. Kelompok Produktif : Kelompok yang berfungsi secara efektif dan efisien.

Hambatan Kinerja Kelompok
  1. Pikiran Kelompok
  2. Keengganan Sosial
Rendahnya :
  • Kompetensi Anggota
  • Motivasi Anggota
  • Hubungan (Komunikasi)
  • Kepemimpinan
  • (Keterbatasan) Teknologi
  • Faktor Kepribadian Anggota
  • Komitmen

Pengalaman dalam Kelompok
Saya termasuk tipe orang yang senang bersosialisasi, sejak saya masih duduk di bangku sekolah hingga di jenjang perkuliahan saya senang ikut bergabung dalam organisasi dan ikut serta dalam suatu kelompok. Pada dasarnya kelompok itu ada di dalam sebuah lingkungan terdekat kita. Pengalaman saya dalam berkelompok salah satunya pada saat di Kampus ; Saat perkuliahan tentunya bapak atau ibu dosen akan memberikan tugas, tidak jauh - jauh pasti tugas tersebut akan di lakukan secara berkelompok. Pada kelompok tersebut akan terdiri dari beberapa orang dimana dari orang - orang tersebut akan di pilih oleh dosen langsung atau kita sendiri yang memilih. Setelah terbentuk kelompok, dosen akan menunjuk salah satu di antara beberapa orang tersebut untuk menjadi ketua kelompok.
Pengalaman saya dalam kelompok presentasi Manajemen dan SIM 1 adalah hal yang cukup menarik,, Pada kelompok ada salah satu teman yang menjadi ketuanya, lalu saya dan teman - teman hanya sebagai anggota yang pastinya memiliki tugas untuk mencari materi sebanyak - banyaknya,, (biar kalu ada pertanyaan bisa menjawab...  :-D ). Pada saat kelompok saya maju kedepan, saya dan teman - teman semangat sekali karena kami merasa bisa menjelaskan dan menjawab pertanyaan dari teman - teman yang lain. Saat menjelaskan kami semua merasa berhasil dan yang paling cukup membuat tegang, ketika sesi tanya jawab di mulai. Pertanyaan dari teman cukup banyak dan sangat membingungkan??? o.O . Tetapi, semua itu dapat tertutupi karena kerjasama kelompok, jika saya tidak bisa menjawab, teman sekelompok yang akan membantu menjawabnya dan sebaliknya.
Pertanyaan demi pertanyaan silih berganti, (hehehhee....). hingga membuat perdebatan yang cukup membingungkan dan menegangkan. Ibu dosen yang mengajarpun ikut membantu dalam perdebatan itu, sehingga pertanyaan yang sulit itu terjawab. Hal ini lah yang menarik ketika kita bekerjasama dalam sebuah kelompok, kita bisa melakukan kerjasama dengan orang lain dan dengan orang-orang yang tidak begitu kita kenal tetapi ketika dalam keadaan bersama dan memiliki tujuan yang sama, kita akan saling membantu untuk menyelesaikan tujuan tersebut.


sumber :
  1. http://silmikaffah220110110110.files.wordpress.com/2011/12/friendship2.jpg
  2. Rachmat, & Petun, Masan. 2006. PKN Pendidikan Kewarganegaraan : Grasindo.
  3. Maryati, Kun & Suryawati, Juju. 2006. Sosiologi, jilid 2 : Esis.
  4. http://tulisanane.files.wordpress.com/2011/10/interaksi.jpg
  5. http://www.scribd.com/anton_utama/d/51961568/1-JENIS-JENIS-JENIS-KELOMPOK-JENIS-KELOMPOK

Minggu, 22 April 2012

Teori Pengambilan Keputusan

Pada kehidupan ini tentunya kita selalu di hadapi dengan berbagai masalah, baik masalah yang biasa hingga masalah yang rumit. Permasalahan inilah yang membuat kita harus menemukan jalan keluar yang terbaik dengan memilih dan mengambil suatu keputusan yang tepat. Pada artikel ini saya akan mencoba membahas mengenai teori keputusan serta jenis - jenis dari teori pengambilan keputusan itu sendiri.


Pada pemahaman teori pengambilan keputusan kali ini tentunya kita harus mengetahui pemahaman dari pengertian keputusan dan pengertian pengambilan keputusan, maka saya akan menyebutkan beberapa pemahaman dari beberapa para ahli.

Pengertian Keputusan :
  1. Menurut Ralp C. Davis  : Hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas.
  2. Menurut Mary Follet     : Sesuatu atau sebagai hukum situasi.
  3. Menurut James A.F. Stoner  : Pemilihan diantara alternatif - alternatif.
  4. Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo, SH  : Suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah atau problem untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.

Pengertian Pengambilan Keputusan :
  1. G. R. Terry  => Pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai "pemilihan alternatif kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada".
  2. Harold Koontz dan Cyril O'Donnel  =>  Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif - alternatif mengenai sesuatu cara tindakan / adalah inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat dikaitkan tidak ada, jika tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
  3. Theo Haiman  =>  Inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan carabertindak. Dalam hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu yang paling efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah.
  4. Drs. H. Malayu S.P Hasibuan  =>  Pengambilan keputusan adalah suatu proses penetuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk melakukan aktivitas - aktivitas pada masa yang akan datang.
  5. Chester I. Barnard  =>  Keputusan adalah perilaku organisasi, berinti sari perilaku perorangan dan dalam gambaran proses keputusan ini secara relatif dan dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah laku organisasi lebih penting dari pada kepentingan perorangan. 

Klasifikasi Keputusan :

1. Keputusan Terprogram
Menurut Siagian, S.P. (1993), Keputusan Terprogram adalah tindakan menjatuhkan pilihan yang berlangsung berulang kali, dan diambil secara rutin dalam organisasi. Biasanya menyangkut pemecahan masalah - masalah yang sifatnya teknis serta tidak memerlukan pengarahan dari tingkat manajemen yang lebih tinggi. Biasanya langkah - langkah dan prosedur yang perlu ditempuh telah dituangkan dalam buku pedoman, yang biasanya terdapat dalam organisasi yang dikelola secara rapi. Pengambilan keputusan terprogram akan berlangsung dengan efektif apabila 4 (empat) kriteria dasar ini terpenuhi :
a. Tersedia waktu dan dana yang memadai untuk pengumpulan dan analisis data.
b. Tersedia data yang bersifat kuantitatif.
c. Kondisi lingkungan yang relatif stabil, yang didalamnya tidak dapat tekanan yang kuat untuk secara cepat melakukan penyesuaian - penyesuaian tertentu terhadap kondisi yang selalu berubah.
d. Tersedia tenaga terampil untuk merumuskan permasalahan secara tepat, termasuk tuntutan operasional yang harus dipenuhi.
Sedangkan menurut Salusu menyebutkan bahwa keputusan terprogram yang dibuat sebagai respon terhadap masalah - masalah organisasi yang repetitif atau yang sudah baku, mencakup keputusan operasional dan keputusan pada tingkat menengah dari Morgan dan Cerello, keputusan operasional dan taktis dari Sutherland serta dari Mangkusubroto dan Trisnadi dan keputusan terstruktur dari Mintzberg dan Brinckloe.
Contoh dalam Keputusan Terprogram ini adalah :
Pada Keputusan dalam Manajemen : Keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang, pemilihan gaji awal bagi seorang asisten pemasaran baru, memesan kembali bahan baku yang dibutuhkan dalam proses manufaktur, dan menentukan skedul diskon untuk pelanggan volume besar.

2. Keputusan Tidak Terprogram
Biasanya diambil dalam usaha memecahkan masalah - masalah baru yang belum pernah diambil sebelumnya, tidak bersifat repetitif (berulang - ulang), tidak terstruktur, dan sukar mengenali bentuk, hakikat dan dampaknya. Sebagai akibat keadaan demikian, para ahli belum mampu menyajikan teknik pemecahan yang sudah terbukti efektif di masa lalu, baik karena sifatnya yang baru itu maupun karena sukar untuk mendefinisikan hakikatnya secara tepat. Keputusan yang Tidak Terprogram tidak menyangkut hal - hal yang sifatnya operasional, akan tetapi menyangkut kebijaksanaan organisasi dengan dampak yang strategis bagi eksistensi organisasi. (Siagian, S.P. ; 1993), Keputusan Terprogram.
Sedangkan dalam Salusu menyebutkan bahwa keputusan tidak terprogram, dibuat sebagai respon dari masalah - masalah unik, yang jarang dijumpai dan yang tidak dapat didefinisikan secara tepat, keputusan ini biasanya dikenal dengan nama keputusan strategik, meliputi keputusan strategik dari Morgan dan Cerello, Mangkusubroto dan Trisnadi, keputusan strategik dan tujuan (goal) Sutherland, serta keputusan tidak terstruktur dari Mintzberg dan Brinckloe.
Dari segi struktur keputusan tertinggi adalah yang berhubungan dengan cita - cita, tujuan, menyusul keputusan straktegik lalu keputusan taktis dan yang paling bawah adalah keputusan operasional. Keputusan tertinggi hanya dibuat satu atau dua kali makin ke bawah tingkat keputusan makin tinggi frekuensi pembuatannya.
Contoh dalam Keputusan Tidak Terprogram ini adalah :
Tinjauan bahan makanan pokok yang memuaskan kemungkinan akan membuat bagian pembelian Wal-Mart untuk kategori produk ini memiliki lebih banyak waktu untuk mencari peluang - peluang barang dagangan yang lain. (Pengantar Bisnis Kontemporer; hal : 395).



Sumber :
  1. http://perencanaan-usaha.blogspot.com/2008/10/materi-teori-pengambilan-keputusan.html
  2. http://www.scribd.com/doc/52282565/definisi-keputusan-menurut-ahli
  3. J. Salusu, 2008. Pengambilan Keputusan Stratejik. Grasindo.
  4. http://vaisal.wordpress.com/2011/11/01/pengambilan-keputusan/
  5. Boone (Thomson), 2006. Terjemahan, Bisnis Kontemporer Buku 1, Edisi 11 (Tejemahan). Jakarta : Salemba Empat.
  6. http://lukmancoroners.blogspot.com/2010/06/ujian-tengah-semester-sim-soal-2.html




Kamis, 15 Maret 2012

Peranan Staf dalam Organisasi

Organisasi....
    Manajemen....
Karyawan....  Staf......

 Semuanya itu pastinya saling berhubungan, apalagi dalam sebuah perusahaan ataupun pada sebuah perkumpulan. Pada pengertiannya Organisasi adalah suatu kelompok orang - orang yang sedang bekerja ke arah tujuan bersama di bawah kepemimpinan. (Ralp Currier Davis (1951)). Organisasi ini juga tercipta dalam suatu Manajemen yang memiliki pengertian suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi serta menggunakan semua sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (James A. F. Stoner, dkk. (1996)). 
 Pada blog ini saya akan mencoba menuliskan Macam - Macam Staf dan Fungsi dari Staf itu sendiri,,, sekaligus sebagai tugas dari Dosen saya.... (hehehehhhheee.... ^^ )

 Telah kita ketahui di dalam sebuah organisasi kecil ataupun organisasi besar tentunya memiliki susunan keanggotaan yang terdiri dari seorang ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan tentunya anggota. Anggota   dijelaskan dalam suatu organisasi bentuk lini dan staff ada 2 (dua) kelompok tenaga kerja, yaitu Kelompok Pertama adalah mereka yang tugas utamanya besifat menterjemahkan tugas pokok menjadi aktivitas, sedangkan pada pihak Kedua terdapat mereka yang tugasnya melakukan kegiatan-kegiatanpenunjang demi lancarnya kinerja organisasi dan mekanisme kerjasama yang harmonis, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pada kedua kelompok ini memiliki peranan penting dalam merealisasikan tujuan organisasi secara efektif dan efisien.


 Menurut bidangnya staf dibagi menjadi fungsi-fungsi yang ada di perusahaan, seperti staf personalia, staf pengembangan, staf perencanaan, staf pemasaran dan staf - staf lainya. Jenis staf menurut banyaknya pemimpin yang dilayani dibedakan menjadi :

1. Staf Khusus adalah staf yang memiliki tugas untuk memberikan saran, konsultasi, bantuan serta melayani seluruh Lini dan unsur organisasi. Sifat khusus staf spesialis yaitu :
  • Terbatas dalam pemberian nasihat dan bantuan serta tidak mempunyai kekuasaan terhadap elemen - elemen dalam organisasi.
  • Nasihat dan bantuanyan diberikan kepada seluruh bagian dan seksi.
  • Nasihat dan bantuannya hanya untuk suatu lapangan tertentu.
2. Staf Pribadi adalah staf yang memiliki tugas memberikan saran, bantuan, dan jasa kepada manjer. Staf ini sering disebut asisten yang mempunyai tugas bermacam - macam untuk satu atasan dan biasanya bersifat generalis. Umumnya diperbantukan manajer tingkat tinggi (Top Manajer). Staf Pribadi ini dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :
  • Staf Asisten disebut juga Asisten Manajer atau Asisten Director yang berposisi sebagai Lini atau hubungan Lini, yaitu hunbungan orang - orang dan komponen - komponen yang bertanggung jawab atas tercapainya tujuan perusahaan serta mempunyai wewenang mengambil keputusan akhir/terakhir mengenai hal yang berhubungan dengan tujuan. Staf Asisten meliputi; * Asisten to dan Executive Assistants memberi bantuan kepada pucuk pimpinan dalam suatu tugas pimpinan tertentu dan memberikan segala hal yang di perlukan. * Administrative Assistants memberikan layanan kepada seorang pimpinan dalam soal kecil administrasi. * Special Assistants memberikan layanan dalam bidang keahliannya kepada pimpinan .
  • Line Assistant adalah Assistant yang berada pada masing - masing fungsional yang ada pada dalam perusahaan, dan dia memberikan nasihat dan bantuannya pada bidang menurut fungsinya.
 Tugas-tugas yang dapat diberikan kapada karyawan staf antara lain adalah sebagai berikut :
a) Mengumpulkan data (fakta)
b) Mengintorarasikan data (fakta)
c) Mengusulkan alternatif tindakan
d) Mendiskusikan rencana-rencana yang sedang dipikirkan dengan berbagai hak dan memperoleh kesepakatan mereka atau memperoleh alasan mengapa rencana tersebut ditolak.
e) Mempersiapkan instruksi-instruksi tertulis dan dokumon-dokumen lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang merupakan realisasi daripada rencana yang telah ditetapkan.
f) Mengamati kegiatan-kegiatan oporasional dan kondisi kondisi yang dihadapi untuk rnengadakan apakah struksi-instruksi telah dijalankan dengan baik dan apakah instruksi tersebut menghambat atau mempelancar proses pencapaian tujuan.
g) Mengusahakan pertukaran informasi antara para petugas-petugas oporasional mongenai pelaksanaan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan koordinasi.
h) Meberikan infrmasi da nasehat kepada petugas-petugas oporasional mengenai pelaksanaan tugas–tugas yang telah didelegasikan kepada mereka.

Dari peranan staf dapat diketahui bahwa staf adalah hal yang diinginkan apabila :
a) Keterbatasan kemampuan pimpinan untuk melaksanakan tugas-tugas secara baik. Keterbatasan ini melingkupi ketarbatasan waktu, energi, pengetahuan, perhatian, pandangan dan sebagainya.
b) Tugas-tugas yang harus dijalankan belum dapat didelagasikan kepada bawahan karena :
     Ø  bawahan belum mempunyai kemampuan
    Ø  secara efektif dan efisien lebih tepat wewenang tersebut diberikan kepada spesialist dan lain  sebagainya.

Walaupun penggunaan staf dapat membantu terlaksananya pencapaian tujuan secara efektif dan akan tetapi parlu diingat bahwa pemakaian efisien,tenaga staf mempunyai beberapa kelemahan diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Menambah biaya adrninistrasi
b. Dapat menimbulkan kebingungan bahagian operasional karena sering mereka menerima instruksi dua atasan yaitu lini dan atasan fungsionil.
c.      Menambah kompleks hubungan kerja dalam organisasi.
d.    Staf biasanya terdiri dari tenaga spesialist.Karena itu pertimbangan dan nasehat-nasehat mereka dipandang dari pencapaian tujuan organisasi kurang terpadur.
e.       Keputusan yang harus diambil biasanya menjadi lambat dan sebagainya.






  1. http://www.freewebs.com/hijrahsaputra/makalah/IKLIM%20DAN%20KESEHATAN%20DALAM%20ORGANISASI.htm
  2. Arifin Imamul, W. Hadi Giana, 2007, Membuka Cakrawala Ekonomi, Bandung: PT Setia Purna Inves.
  3. Buku diktat kuiah, Pengantar Manajemen Umum
  4. http://digilib.usu.ac.id/download/fe/manajemen-friska.pdf (Mar 15 22:51:07 2012)

Jumat, 02 Maret 2012

Perbedaan Kekuasaan dan Wewenang

Kekuasaan....     Wewenang......
Siapa sih yang tidak pernah mendengar kata - kata itu.. ??" Apa lagi untuk mereka yang suka mengikuti pemberitaan....
Dalam pengertiannya Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain; artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Kekuasaan juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan, atau kejadian. 
Sedangkan menurut pendapat dari beberapa para ahli kekuasaan adalah :
  1. Menurut Gibson             :   Kekuasaan adalah Kemampuan seseorang untuk memperoleh seuatu sesuai dengan cara yang dikehendaki.
  2. Menurut Max Weber   :   Kekuasaan adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan kemauan - kemauannya sendiri dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan - tinakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan tertentu.
  3. Menurut Lewin           :   Kekuasaan adalah kemampuan potensial dari seseorang/kelompok orang untuk mempengaruhi yang lain dalam sistem yang ada.
    Pada suatu negara tentunya terdapat suatu pemerintahan yang berkuasa, salah satunya adalah negara kita ini yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia, dimana negara kita menggunakan sistem pembagian kekuasaan berdasarkan Undang - Undang Dasar 1945. Pembagian kekuasaan pemerintahan seperti ini didapat dari  garis-garis besarnya dalam susunan ketatanegaraan menurut Undang-Undang Dasar 1945 adalah bersumber kepada susunan ketatanegaraan Indonesia asli, yang dipengaruhi besar oleh pikiran-pikiran falsafah negara Inggris, Perancis, Arab, Amerika Serikat dan Soviet Rusia. Aliran pikiran itu oleh Indonesia dan yang datang dari luar, diperhatikan sungguh-sungguh dalam pengupasan ketatanegaraan ini, semata-mata untuk menjelaskan pembagian kekuasaan pemerintahan menurut konstitusi proklamasi. 
    Pembagian kekuasaan pemerintah Republik Indonesia 1945 juga di pengaruh dari lingkungan luar yaitu diambil dari atas tiga kekuasaan, yang dinamai Trias Politica, seperti dikenal dalam sejarah kontitusi di Eropa Barat dan amerika Serikat.
   Ajaran Trias Politica diluar negeri pada hakikatnya mendahulukan dasar pembagian kekuasaan, dan pembagian atas tiga cabang kekuasaan (Trias Politica) adalah hanya akibat dari pemikiran ketatanegaraan untuk memberantas tindakan sewenang-wenang pemerintah dan untuk menjamin kebebasan rakyat yang terperintah.
Kekuasaan dalam negara dibagi menjadi tiga kekuasaan (Trias Politica) dalam buku  L’Espris des Lois yaitu :
  1. Legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undang - undang.
  2. Eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang - undang.
  3. Legislatif, yaitu kekuasaan untuk mengawasi pelaksanaan undang - undang (mengadili).  (Montesquieu (1668-1755)).
Mari kita berlanjut membahas wewenang...

Wewenang itu sendiri memiliki pengertian yaitu 
hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini wewenang memiliki 2 pandangan dalam menentukan sumber wewenang yaitu :
  1. Pandangan Formal, bahwa wewenang di anugerahkan karena seseorang diberi atau dilimpahkan/diwarisi hal tersebut.
  2. Pandangan Penerimaan, bahwa wewenang seseorang muncul hanya bila hal itu diterima oleh kelompok/individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan.
 Chester Bernard mendukung pandangan tersebut dengan menulis :
  1. Komunikasi dapat dipahami
  2. Dapat dipercayai bahwa hal tesebut tidak menyimpang disaat keputusannya dibuat.
  3. Secara keseluruhan, dapat diyakini bahwa hal tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan pribadinya.
  4. Secara mental dan fisik mampu untuk mengikutinya.
    Kekuasaan (power) sering sekali dicampur adukan dengan pengertian wewenang. Kekuasaan itu sendiri memiliki arti sebagai suatu kemampuan untuk melakukan hak tersebut. Ada banyak sumber dari kekuasaan itu sendiri, dan keenam sumber kekuasaan tersebut dapat diringkas sebagai berikut :
    1. Kekuasaan balas – jasa.
    2. Kekuasaan paksaan.
    3. Kekuasaan sah.
    4. Kekuasaan pengendalian informasi.
    5. Kekuasaan panutan.
    6. Kekuasaan ahli.
Persamaan tanggung jawab dan wewenang adalah baik dalam teori, tetapi sangat sulit untuk kita capai. Dapat disimpulkan, wewenang dan tanggung jawab adalah sama dalam hal jangka panjang, dan dalam hal jangka pendeknya, tanggung jawab lebih besar peranann dan pengaruhnya dari pada wewenang itu sendiri.

Wah,,,
Ternyata kekuasaan dan wewenang itu berbeda, karena 
wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa
wewenang akan menyebabkan suatu konflik dalam organisasi, maksudnya adalah seorang penguasa dikatakan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi mereka (bawahanya) yang bersifat menghasut sedangkan wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu atau bersifat suatu tindakan. Jadi dalam pemahaman dan pengertiannya berbeda, namun dalam penerapanya di saat kita memerintah, kedua sifat tersebut saling membutuhkan satu sama lainnya.


Sumber :
  1. C.S.T. Kansil, Ilmu Negara, Jakarta, PT. Pradnya Paramita, 2007 
  2. Abdy Yuhana, Sistem Ketatanegaraan Indonesia Pasca Perubahan UUD 1945, Bandung, Fokusmedia, 2007 
  3. Soehino, Hukum Tatanegara, Yogyakarta, Liberty, 1985 
  4. Drs. Chotib, Drs. H.M. Djazuli, Drs. H. Muchlis Catio, Drs. H. Suardi Abubakar, Drs. H. Tri Suharno, Kewarganegaraan 1 : Menuju Masyarakat Madani, Yudhistira, Cetakan Kedua Desember 2007.
  5. http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15113/2_WEWENANG,+DELEGASI+DAN+DESENTRALISASI.pdf (Mar 02 11:20:33 2012)
  6. http://fisip.uns.ac.id/blog/pandu/2010/05/31/kekuasaan/