About Me

Foto saya
Saya berJiLbab,, Sopan,, Cuek,, Baik,,

Minggu, 22 April 2012

Teori Pengambilan Keputusan

Pada kehidupan ini tentunya kita selalu di hadapi dengan berbagai masalah, baik masalah yang biasa hingga masalah yang rumit. Permasalahan inilah yang membuat kita harus menemukan jalan keluar yang terbaik dengan memilih dan mengambil suatu keputusan yang tepat. Pada artikel ini saya akan mencoba membahas mengenai teori keputusan serta jenis - jenis dari teori pengambilan keputusan itu sendiri.


Pada pemahaman teori pengambilan keputusan kali ini tentunya kita harus mengetahui pemahaman dari pengertian keputusan dan pengertian pengambilan keputusan, maka saya akan menyebutkan beberapa pemahaman dari beberapa para ahli.

Pengertian Keputusan :
  1. Menurut Ralp C. Davis  : Hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas.
  2. Menurut Mary Follet     : Sesuatu atau sebagai hukum situasi.
  3. Menurut James A.F. Stoner  : Pemilihan diantara alternatif - alternatif.
  4. Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo, SH  : Suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah atau problem untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.

Pengertian Pengambilan Keputusan :
  1. G. R. Terry  => Pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai "pemilihan alternatif kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada".
  2. Harold Koontz dan Cyril O'Donnel  =>  Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif - alternatif mengenai sesuatu cara tindakan / adalah inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat dikaitkan tidak ada, jika tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
  3. Theo Haiman  =>  Inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan carabertindak. Dalam hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu yang paling efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah.
  4. Drs. H. Malayu S.P Hasibuan  =>  Pengambilan keputusan adalah suatu proses penetuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk melakukan aktivitas - aktivitas pada masa yang akan datang.
  5. Chester I. Barnard  =>  Keputusan adalah perilaku organisasi, berinti sari perilaku perorangan dan dalam gambaran proses keputusan ini secara relatif dan dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah laku organisasi lebih penting dari pada kepentingan perorangan. 

Klasifikasi Keputusan :

1. Keputusan Terprogram
Menurut Siagian, S.P. (1993), Keputusan Terprogram adalah tindakan menjatuhkan pilihan yang berlangsung berulang kali, dan diambil secara rutin dalam organisasi. Biasanya menyangkut pemecahan masalah - masalah yang sifatnya teknis serta tidak memerlukan pengarahan dari tingkat manajemen yang lebih tinggi. Biasanya langkah - langkah dan prosedur yang perlu ditempuh telah dituangkan dalam buku pedoman, yang biasanya terdapat dalam organisasi yang dikelola secara rapi. Pengambilan keputusan terprogram akan berlangsung dengan efektif apabila 4 (empat) kriteria dasar ini terpenuhi :
a. Tersedia waktu dan dana yang memadai untuk pengumpulan dan analisis data.
b. Tersedia data yang bersifat kuantitatif.
c. Kondisi lingkungan yang relatif stabil, yang didalamnya tidak dapat tekanan yang kuat untuk secara cepat melakukan penyesuaian - penyesuaian tertentu terhadap kondisi yang selalu berubah.
d. Tersedia tenaga terampil untuk merumuskan permasalahan secara tepat, termasuk tuntutan operasional yang harus dipenuhi.
Sedangkan menurut Salusu menyebutkan bahwa keputusan terprogram yang dibuat sebagai respon terhadap masalah - masalah organisasi yang repetitif atau yang sudah baku, mencakup keputusan operasional dan keputusan pada tingkat menengah dari Morgan dan Cerello, keputusan operasional dan taktis dari Sutherland serta dari Mangkusubroto dan Trisnadi dan keputusan terstruktur dari Mintzberg dan Brinckloe.
Contoh dalam Keputusan Terprogram ini adalah :
Pada Keputusan dalam Manajemen : Keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang, pemilihan gaji awal bagi seorang asisten pemasaran baru, memesan kembali bahan baku yang dibutuhkan dalam proses manufaktur, dan menentukan skedul diskon untuk pelanggan volume besar.

2. Keputusan Tidak Terprogram
Biasanya diambil dalam usaha memecahkan masalah - masalah baru yang belum pernah diambil sebelumnya, tidak bersifat repetitif (berulang - ulang), tidak terstruktur, dan sukar mengenali bentuk, hakikat dan dampaknya. Sebagai akibat keadaan demikian, para ahli belum mampu menyajikan teknik pemecahan yang sudah terbukti efektif di masa lalu, baik karena sifatnya yang baru itu maupun karena sukar untuk mendefinisikan hakikatnya secara tepat. Keputusan yang Tidak Terprogram tidak menyangkut hal - hal yang sifatnya operasional, akan tetapi menyangkut kebijaksanaan organisasi dengan dampak yang strategis bagi eksistensi organisasi. (Siagian, S.P. ; 1993), Keputusan Terprogram.
Sedangkan dalam Salusu menyebutkan bahwa keputusan tidak terprogram, dibuat sebagai respon dari masalah - masalah unik, yang jarang dijumpai dan yang tidak dapat didefinisikan secara tepat, keputusan ini biasanya dikenal dengan nama keputusan strategik, meliputi keputusan strategik dari Morgan dan Cerello, Mangkusubroto dan Trisnadi, keputusan strategik dan tujuan (goal) Sutherland, serta keputusan tidak terstruktur dari Mintzberg dan Brinckloe.
Dari segi struktur keputusan tertinggi adalah yang berhubungan dengan cita - cita, tujuan, menyusul keputusan straktegik lalu keputusan taktis dan yang paling bawah adalah keputusan operasional. Keputusan tertinggi hanya dibuat satu atau dua kali makin ke bawah tingkat keputusan makin tinggi frekuensi pembuatannya.
Contoh dalam Keputusan Tidak Terprogram ini adalah :
Tinjauan bahan makanan pokok yang memuaskan kemungkinan akan membuat bagian pembelian Wal-Mart untuk kategori produk ini memiliki lebih banyak waktu untuk mencari peluang - peluang barang dagangan yang lain. (Pengantar Bisnis Kontemporer; hal : 395).



Sumber :
  1. http://perencanaan-usaha.blogspot.com/2008/10/materi-teori-pengambilan-keputusan.html
  2. http://www.scribd.com/doc/52282565/definisi-keputusan-menurut-ahli
  3. J. Salusu, 2008. Pengambilan Keputusan Stratejik. Grasindo.
  4. http://vaisal.wordpress.com/2011/11/01/pengambilan-keputusan/
  5. Boone (Thomson), 2006. Terjemahan, Bisnis Kontemporer Buku 1, Edisi 11 (Tejemahan). Jakarta : Salemba Empat.
  6. http://lukmancoroners.blogspot.com/2010/06/ujian-tengah-semester-sim-soal-2.html