About Me

Foto saya
Saya berJiLbab,, Sopan,, Cuek,, Baik,,

Kamis, 12 Januari 2012

Kepemimpinan ( Leadership )

     Manusia disebut sebagai makhluk yang istimewa. Sebutan itu di karenakan manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang paling sempurna di dunia ini sebab, mereka di berikan akal dan pikiran agar dapat membedakan hal yang baik dan hal yang buruk. Dalam hal ini manusia memiliki beberapa sifat di dalam dirinya, salah satunya adalah sifat Kepemimpinan. Sifat Kepemimpinan ini sangat baik ditanamkan pada diri manusia sejak dini karena sifat ini akan di perlukan ketika seseorang telah menjadi dewasa.

       Pada artikel ini saya akan membahas mengenai pengertian kepemimpinan dan macam - macam gaya kepemimpinan. Maka sebelum mengenal lebih jauh mari kita simak pengertian umum dari Kepemimpinan itu sendiri.

      Kata - kata pemimpin, memimpin dan kepemimpinan berasal dari satu kata dasar yaitu "pimpin" namun, dari ketiga pengertian tersebut memiliki arti yang berbedaan. Pengertian Kepemimpinan ada berbagai macam versi / pandangan, namun definisi kepemimpinan secara umum adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mendapatkan pengikut. Kepemimpina adalah terjemahan dari bahasa Inggris leadership yang berasal dari kata leader. Kata leader muncul pada tahun 1300-an, sedangkan kata leadership muncul belakangan sekitar tahun 1700-an.

         Dalam definisi secara luas kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi prilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Maka Kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas - aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan terhadap anggota kelompok.

       Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian / pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama (Panji Anogara, Page 23).

         Tapi untuk menambah pengetahuan kita, berikut berbagai pengertian dan kepemimpinan yang saya dapat dari beberapa sumber;
  1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu. (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
  2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
  3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
  4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
  5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
      Setelah mengetahui pengertian kepemimpinan diatas terlihat bahwa kepemimpinan memiliki arti yang sangat luas sehingga untuk diartikan secara umum pun amat sulit. Maka dalam penerapannya muncullah cara - cara memimpin dalam kehidupan ini atau disebut dengan Gaya Kepemimpinan. Tentunya setelah mengetahui arti kepemimpinan akan terasa kurang, bila kita belum mengetahui macam - macam gaya dari kepemimpinan itu sendiri. Disini saya akan mencoba menjelaskan Macam - Macam Gaya Kepemimpinan yaitu :

1. Gaya Kepemimpinan Otokratis
    Dalam usaha membawa mereka yang dipimpin menuju ke tujuan dan cita – cita bersama, pemimpin dapat memegang kekuasaan yang ada pada tangannya secara mutlak. Dalam gaya ini pemimpin bersikap sebagai penguasa dan yang dipimpin sebagai yang dikuasai. Termasuk ke dalam gaya ini kita menjumpai pemimpin – pemimpin yang :
   Mengatakan segala sesuatu yang harus dikerjakan oleh mereka yang dipimpin. Inilah gaya pemimpin diktator, yang dilakukan oleh pemimpin yang mengambil gaya ini hanyalah member perintah, aturan, larangan. Gaya kepemimpinan ini hanya baik untuk situasi – situasi di mana keadaan betul – betul kritis, di mana keselamatan mereka yang dipimpin berada di bawah kekuasaan orang yang memimpin. Gaya ini hanya baik untuk situasi yang kacau demi pulihnya tata kehidupan yang aman.

     2. Gaya Kepemimpinan Liberal
  Menurut gaya ini pemimpin tidak merumuskan masalah serta cara pemecahannya. Dia membiarkan saja mereka yang dipimpinnya menemukan sendiri masalah yang berhubungan dengan kegiatan bersama dan mencoba mencari cara pemecahannya. Gaya ini bertolak belakang dengan gaya otokratis yang disebut di atas. Dalam gaya ini tugas pemimpin sekedar menjaga agar mereka yang dipimpin berbuat sesuatu. Terserah mereka apa yang mau dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakan.
   Gaya ini hanya baik untuk kelompok orang yang betul – betul telah dewasa dan betul – betul insyaf akan tujuan dan cita – cita bersama, sehingga mampu menghidupkan kegiatan bersama. Gaya ini juga baik untuk kelompok orang yang berkumpul bukan untuk membicarakan hal – hal yang serius, melainkan untuk urusan bersantai bersama, macam malam keakraban atau jam session, yang tidak minta tanggung jawab besar.

     3. Gaya Kepemimpinan Demokratis
  Gaya ini menciptakan suasana yang demokratis. Dalam gaya ini pemimpin berusaha membawa mereka yang dipimpin menuju ke tujuan dan cita – cita dengan memperlakukan mereka sebagai sejajar. Di sini batas pemimpin dan bawahan menjadi kabur. Di sini orang diberi tempat yang sederajat. Termasuk ke dalam gaya kepemimpinan ini, kita jumpai pemimpin – pemimpin yang dalam usaha membawa mereka yang dipimpin menuju ke tujuan dengan :
   Menyajikan masalah serta cara pemecahannya kepada mereka yang dipimpin. Menghadapi masalah serta cara pemecahannya yang disajikan oleh pemimpin itu, mereka yang dipimpin bebas untuk menggarapnya : merubah, menambah, menyempurnakan. Pemimpin sendiri dengan senang hati menerima usul dan saran mereka. Berdasarkan saran – saran dan usul – usul itu, masalah dan cara pemecahannya dirumuskan secara baru. Apabila semua sudah setuju, pemimpin baru merumuskan masalah dan cara pemecahan itu secara definitif.
   Mengajak mereka yang dipimpinnya untuk bersama merumuskan masalah dan cara pemecahannya. Dalam gaya ini, pemimpin hanya merasa bahwa ada masalah dalam kegiatan bersama yang perlu ditangani. Tetapi dia sendiri belum melihat secara jelas. Untuk dapat melihat dengan jelas masalahnya dan menemukan cara pemecahan yang jitu, pemimpin mengikutsertakan semua orang yang dipimpinnya. Di dalam pembicaraan bersama itu dirumuskan bersama apa masalahnya dan bagaimana cara memecahkannya. Gaya kepemimpinan ini baik untuk kegiatan di kalangan orang – orang yang sudah dewasa yang bersifat permanen lagi mengarah ke tujuan dan cita – cita yang tinggi.

   Setelah mengetahui dan memahami pengertian ketiga gaya kepemimpinan diatas ternyata dari ketiganya  memiliki pemahaman dan penerapan sifat yang sangat jauh berbeda. Namun bila suatu saat saya akan menjadi seorang pemimpin, saya akan memilih Gaya Kepemimpinan Demokratis. Alasan saya memilih gaya demokratis ini karena seorang pemimpin yang demokratis selalu mengutamakan kebersamaan, dimana pemimpin berusaha membawa orang - orang yang dipimpinnya menuju ke tujuan dan cita – cita secara bersama - sama. Pemimpin yang demokratis juga selalu menghargai pendapat orang - orang yang dipimpinnya, sehingga menimbulkan sifat kebersamaan yang akan memudahkan dalam memecahkan suatu masalah. Gaya Demokratis juga merupakan suatu anutan gaya yang patut di banggakan karena pada negara Indonesia yang saya cintai juga menganut gaya kepemimpinan Demokratis.


     Sumber :
1.      Nurkolis., Drs. M.M. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah
2.      SJ., Mangunhardjana. A.M. 1999. Kepemimpinan. Yogyakarta